15
Oct
08

Pemerintah Subsidi Orang Kaya dan Hempaskan yang Miskin…

Untuk kesekian kalinya, pemerintah menyubsidi orang-orang kaya dan meninggalkan warganya yang miskin seperti korban Lapindo. Setelah muncul kebijakan BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), Peraturan Presiden (Perpres) soal Lapindo yang menghilangkan secara berlahan tapi tanggungjawab korporasi atas malapetaka lumpur, kini pemerintah menaikkan jaminannya kepada nasabah deposito hingga Rp. 2 miliar.

____________________________

Pemerintah menaikkan besar maksimal dana nasabah yang dijamin pemerintah sebanyak 20 kali lipat dari Rp 100 juta menjadi Rp 2 miliar. Keputusan yang berlaku mulai hari ini diambil agar sistem perbankan terhindar dari “rush” atau aksi penarikan dana besar-besaran oleh nasabah. Demikian diungkapkan Menteri Keuangan yang juga Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, (13/10), seperti yang ditulis di web metrotvnews.com.

Pertanyaannya adalah siapa yang memiliki deposito hingga Rp.2 miliar? Jawabanya singkat dan jelas, ORANG KAYA. Seperti yang sudah-sudah, krisis keuangan global yang mengancam berkurangnya kenyamanan hidup orang-orang kaya selalu segera di respon pemerintah dengan cepat dan memuaskan.

Lantas bagaimana respon pemerintah terhadap krisis yang menimpa orang miskin? Kasus Lapindo adalah gambaran yang nyaris telanjang atas respon pemerintah itu.

Ibu Jumik, korban Lapindo yang terpakasa harus meninggalkan Rumah Sakit Sidoarjo karena tidak mampu membayarnya. Sementara itu Bapak Marsono, korban Lapindo yang seperti bunyi suratnya di Majalah TEMPO edisi 13-19 Oktober 2008 selalu diombang-ambingkan dalam meminta haknya. Mereka adalah sebagian kecil kisah pilu warga negara yang ditinggalkan oleh negara.

Padahal mereka tidak memiliki kesalahan terhadap negara, mereka juga tidak memiliki dosa terhadap Lapindo. Namun kini mereka harus kehilangan rumah, sekolah, kebun, sawah, sahabat, sanak saudara dan kampungnya akibat semburan lumpur Lapindo.

Dimana negara? Kemana larinya negara pada kasus Lapindo? Kenapa negara seakan ‘bersujud’ di hadapan korporasi besar itu? Mengapa bila rakyat jelata yang dihantam krisis, negara seakan bersembunyi dan baru muncul ketika orang-orang kaya yang terancam krisis?


0 Responses to “Pemerintah Subsidi Orang Kaya dan Hempaskan yang Miskin…”



  1. Leave a Comment

Leave a comment